21/07/2017

Sound Good Doesn’t Work


Masih di nuansa Kuliah Kerja Nyata (KKN). Ketika menulis ini aku sedang duduk menghadap pintu samping rumah sambil mendengarkan lagu-lagu dari Taylor Swift. Ku lirik jam digital pada laptop, terbaca pukul enam lebih empat puluh lima menit. Kontrakan masih sunyi, ruang-ruang kamar pintunya masih terkunci, begitu juga kasur-kasur, sepertinya empuknya masih menjadi andalan mereka yang merasa mimpi di malam harinya belum sampai tamat. Tapi, di antara teman-teman sekontrakan yang lain, mungkin hanya aku yang memutuskan untuk tidak tidur lagi selepas shubuh. Bukan karena wirid atau dzikir sehabis sholat, tapi, karena sibuk stalking sana stalking sini. Hahaha

Sebelum duduk di atas karpet dan berhadapan dengan laptop milik seorang kawan ini, aku sempatkan untuk membuka pintu yang menghalangi sebagian terangnya matahari masuk ke dalam rumah. Dari sanalah udara pagi menyapaku, membawaku pada ide-ide itu. Sound Good Doesn’t Work. Pas sekali dengan atmosfer KKN; bergelut dengan kerja sama, berpikir dan bekerja cerdas. Bukan sebaliknya. Kerja sendiri-sendiri, berpikirnya cerdas, tapi aksinya kandas.

Kini di suasana KKN, dengan kepribadian dan karakter yang berbeda-beda, kita di tuntut untuk hidup berdampingan, memecahkan masalah, dan bekerja sama dalam berbagai hal. Tujuannya tidak lain dan tidak bukan adalah untuk menyelesaikan tugas dalam satu hingga dua bulan lamanya. Bukan waktu yang sebentar. Dalam kurun waktu itu juga, kita akan menemui banyak orang-orang baru, dari berbagai perbedaannya, (bisa jadi) ada dari mereka yang memiliki gagasan-gagasan cemerlang akan suatu hal, tapi minus pada tindakan yang konkret. Nah, ini dia sikap yang begitu ingin ku hindari bagaimana pun juga. Karena pada dasarnya berbicara memang selalu mudah daripada melakoninya. Iya kan?

Tapi, beruntungnya, aku dipertemukan dengan orang-orang yang bisa diandalkan. Tidak ada yang ku keluhkan selama hampir tiga minggu disini. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Bak porsi yang pas. Nah, melalui porsi itu lah, aku belajar menempatkan diri sesuai dengan kemampuanku. Berusaha tidak hanya terdengar bagus di setiap gagasan-gagasanku. Tapi, menyeimbangkan antara keduanya. Bagiku, sekaranglah momen yang pas untuk belajar. Kamu juga ya!

Bagaimana pun tulisan ini hanyalah reminder bagi penulis. Tidak ada maksud untuk sound good saja. Pun juga tidak merasa telah do work atau totaly action. Mari melihat ke dalam, sudah sampai mana kemampuan kita berlabuh.