01/07/2018

Angin Segar

Mahasiswa Pendidikan dengan pencapaian lulus tepat waktu dan memiliki seabrek rencana lengkap dengan kegundahannya, sepertinya sedikit terobati setelah menyempatkan diri ikut Konvensi Pendidikan Indonesia (KPI) VI di The Naff School Kediri.

Forum dengan tagline OLDWA (Ojo Leren Dadi Wong Apik) mempertemukan saya dengan para praktisi pendidikan yang mengklaim diri mereka sebagai sekumpulan orang-orang ngawur.


Pendidikan memang tak habis-habisnya memberikan ruang untuk hanya dinyinyiri, dikritisi, atau bahkan dipandang sebelah mata. Selama saya kuliah dan mengambil mata kuliah Kapita Selekta Pendidikan, saya merasa ditegur secara tidak langsung oleh pernyataan seorang dosen.

"Jangan hanya menge-judge, kita juga bertanggungjawab!"

Sekaligus kesadaran saya serasa digampar habis-habisan. Kalimat itu jadi pegangan saya hari ini. Di mading kamar, ia menjadi reminder paling ampuh, saya selalu diingatkan untuk berhenti sekedar memberikan kritikan tanpa solusi atau aksi.

Semua berawal dari buku pendidikan yang pernah saya baca, dengan menawarkan berbagai paradigma sempat membuat saya menutup mata dan putus asa dengan pendidikan, ketika itu. Saya menjadi begitu pintar mencari celah dari pendidikan tanpa mengimbanginya dengan "apa yang harus dilakukan untuk mengakhiri segala permasalahan".

Kadang membaca buku tanpa diimbangi dengan diskusi sering berpeluang menyesatkan kesadaran kita dalam bernalar dan berperilaku.

Tapi, keputusasaan saya sebagai seorang mahasiswa pendidikan dilibas habis dengan perasaan "saya tidak sendiri". Orang-orang yang datang di KPI VI membukakan mata saya. "Ini lo wajah pendidikan Indonesia. Tidak seseram bayanganmu".

0 comments:

Post a Comment

Mari berdiskusi, kalo perlu sambil ngopi ;)
Tinggalkan komentar tapi jangan tinggalkan aku.